Lidah IBU

Diposting oleh Unknown on Minggu, 16 Juni 2013




Cahaya yang pendar dalam kata, bukan percik api bintang pagi
Bayang samar yang gemetar di sana,
bukan geliat muslihat fatamorgana

Ini sajak menampik suara yang disumbar para pendusta
Di sesela konsonan-vokal menggema cinta tak terlafal
Huruf-hurufku bersembulan bagai gairah bebunga,
mencerap cerah cahaya
Di bawah tanah kaki-kaki mereka menjalar seliar akar,
menjangkau sumber air

Kata-kataku menautkan daya renggut inti bumi
dan medan magnet yang dilancit lambung langit,
menggerakkan yang diam, meneriakkan yang bungkam

Larik-larikku dirimai rindu pada pencinta
yang datang tanpa predikat tanpa belati di belikat
Nafasnya meraba rabu,
kelembutannya membelai betak benakmu

Lidah ibu menyalakan lampu dalam kataku
Benda-benda yang tersentuh cahayanya pun mengada:
riuh menyebut nama-nama, piuh merajut semesta
Di semesta sajak ini tak sebiji benci semi bagi pendengki

Lidah ibuku menjelma pohon pengasih buah hati


oleh : ken 2012

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar