Sapi, Seks, Suap

Diposting oleh Unknown on Senin, 17 Juni 2013

oleh SITOK SRENGENGE




1
  Biangnya adalah ambisi kekuasaan, kemudian suap, merambat ke seks. Begitulah ketiganya berkelindan sejak zaman kuno hingga kini. Begitulah yang terjadi di kreta,minos bersaing dengan saudara-saudaranya demi bisa berkuasa.
 Ambisi kekuasaan mendorong Minos minta bantuan kepada Poseidion,sang dewa laut. Poseidion bersedia mendukung. Dengan syarat, Minos memberi ''sogokan", yakni mengorbankan seekor sapi jantan berbulu putih salju. Minos menyanggupi syarat upeti dan jadilah ia penguasa kereta.
 Namun, Minos tak mau kehilangan binatang kesayangannya. Ia pikir poseidon tak rewel dan tetap berkenan jika ia mempersembahkan sapi lain.Tapi, poseidon kecewa. Ia lantas meminta bantuan Aphrodhite, dewi cinta untuk menghukum Minos.
 Aphrodhite menikmati "pekerjaan' yang di order Poseidion. Hukuman yang ia berikan terkesan amat jahil. Ia mempermalukan dan menghancurkan perasaan Minos. Ia embuskan sihir asmara kepada Pasiphae istri, Minos, sehingga perempuan itu jatuh cinta kepada lembu jantan berbulu salju yang urung dipersembahkan kepada Posedion. Perselingkuhan pun mulai.
 Pasiphae memperintahkan Daedalus, ilmuan athena untuk merancang bangunan yang berbentuk sapi berongga. Di dalam rongga itulah sang permaisuri melakukan hubungan gelap dengan si sapi. Sampai Pasiphae hamil dan melahirkan bayi ajaib : berbadan manusia berkepala sapi. Monster itu di beri nama Minotaur.
 Di bawah asuhan Pasiphae, bayi Minotaur tumbuh lekas danganas. Dalam tubuhnya terdapat kandungan nutrisi alami., sehingga untuk bertahan hidup ia harus memakan manusia. Atas petunjuk juru nujum di Bukit Delphi, Minos menyuruh Daedalus membangun labirin raksasa untuk mengurung minotaur. Minos juga mewajibkan pengiriman upeti tahunan dari Athena, negri taklukannya, berupa tujuh gadis dan tujuh perjaka sebagai umpan pemuas minotaur.

2
  Dalam Trachiniae anggitan Sophocles juga dikisahkan makhluk berbadan manusia dan berkepala sapi, bernama Achelous. Ia penguasa sungai terbesar di yunani yang - sesuai namanya - disebut sungai Acheolus. Suatu ketika ia menghendaki Deianiera, putri Oeneus raja Calydion. Untuk merayu putri itu, tiga kali ia mengubah wujudnya : dari sapi perkasa berbulu coklat muda menjadi ular bersisik berkilauan kemudian kembali ke wujud aslinya, yakni lelaki berkepala sapi dengan janggut kelabu tua yang terjelma dari cucuran air.
 Sang putri menampik, tapi Acheolus memaksa. Deianiera selamat berkat pertolongan Hercules yang berhasil menaklukan penguasa sungai itu setelah mematahkan satu tanduknya. Dalam Metamorphoses karya Ovid dikatakan, darah yang muncrat dari luka Achelous kemudian menjelma sesosok siren (putri duyung) bernama Terpsikhore.
 Achelous kerap digambarkan gemar berfoya-foya. Ia sering berpesta-pora di muara sungai dimana ia meminta sekaligus lima nimfa, peri laut, untuk melayaninya. Suatu ketika lima nimfa itu tidak bersedia menjadi pemuas hasratnya,sehingga Achelous murka dan mengutuk mereka menjadi lima pulau karang tak jauh dari muara sungai Acheolus,yang dikenal sebagai kepulauan Echinades.

3
 Dari khazanah pewayangan, kita kenal Lembu Andini,dalam versi lain disebut Andana, putra sulung Prabu Patanam, penguasa bangsa demit di Kerajaan Dahulagiri. Bersama dua adik kembarnya, Cingkrabala dan Balaupata, Andini ingin menguasai jagat Triloka - khayangan mayangpada dan alam siluman. Demi ambisi besar itu,mereka harus menaklukan khayangan lebih dahulu,kerajaan para dewa dibawah kekuasan sang Hyang Manikmaya.
 Setelah mendapat restu dari sang ayah dua raksasa kembar duduk di punggung Andini yang berwujud sapi jantan yang tampan berbulu kuning keemasan. Secepat kilat mereka pun menuju Puncak Tengguru, dimana mereka akan memulai serangan. Namun, di angkasa, mereka dihadang Manikmaya yang mengetahui kedatangan dan niat jahat mereka melalui Aji Pengabaran.
 Pertempuran tak terhindarkan. Kemahiran olah perang tiga bersaudara itu ternyata tak setara dengan kesaktian Manikmaya. Semburan api dari mulut Andini sekita lampus oleh Aji Kemayan. Gelegar halilintar dari gada dua adiknya luruh oleh hunjaman Tombak Trengganaweni.
 Tiga putra Pattanam itu takluk dan bersedia mengabdikan diri kepada Manikmaya. Mereka diampuni. Cingkrabala dan Baulapata diberi tugas sebagai satpam penjaga Gerbang Selamatangkeppintu ghaib kerajaan Suralaya. Sedangkan Andini yang punya kemampuan terbang secepat kilat dijadikan kendaraan pribadi Manikmaya. Selanjutnya, kita tahu,ada cukup banyak kisah Andini sebagai "tunggangan" sekaligus saksi atas laku seksual antara Manikmaya dan Dewi Uma.

4
Lembu Sura adalah pemenang sayembara yang di adakan Raja Brawijaya. Dari semua peserta,hanya dia yang berhasil merentang busur Kyai Garudayaksa  dan mengangkat gong Kyai Sekardelima. Tapi, hadiah indah yang dijanjikan,yakni Dyah Ayu Pusparani, tak sudi menepati janji. Putri itu menolak diperistri Lembu Sura karena pemuda sakti itu berbadan manusia berkepala sapi.
 Brawijaya tak mau kehilangan muka. Titah harus terlaksana. Hari pernikahan pun ditetapkan. Pusparani tak punya pilihan. Namun,atas nasehat inang pengasuhnya,ia mengajukan satu syarat kepada calon suaminya : Ia minta dibuatkan sumur di puncak Gunung Kelud. di sanalah kelak kedua mempelai mandi bersama sebelum memasuki malam pertama.
 Demi calon istrinya, demi madu asmara yang mereka akan reguk di malam pertama, Lembu Sura menyanggupi syarat itu. Dengan dua tanduknya, ia menggali dan menggali. Sumur di puncak gunung, dalam dan sunyi. Tanah suwung, sumber sembunyi. Lembu Sura tak berhenti menggali. Sumur di puncak gunung kelam dan keras. hanya gaung dan dengung napas. Lembu sura tak tahu, diluar lubang yang ia gali, maut menunggu. Kelam dan keras bagai bongkahan batu. Ia tak menyangka Brawijaya diam-diam mengirim prajurit untuk menjebaknya. Bongkah-bongkah  batu dan tanah meluncur, menghambur ke lubang itu. mengubur si lelaki lembu.

5
Nilai penting tidak terletak pada keraguan " apakah mitos itu pernah benar-benar terjadi",melainkan pada perannya yang mewakili realitas psikologis. Melalui kepahlawanan, monster dan makhluk fantastis, kita diajak mengenal beragam nilai filosofis yang tak jarang menyedikan solusi bagi pemecahan masalah-masalah yang menghiasi wajah kemanusiaan dari zaman ke zaman.
Wujud monster Minotaur, misalnya, di anggap mewakili manusia yang didominasi naluri- sifat binatang yang mengendalikan manusia, sehingga naluriahnyah menjadi gerhana bagi akal budi. Kegemarannya memangsa anak-anak muda mewakili sebuah pandangan bahwa kaum tua yang merasa lebih berpengalaman senantiasa ingin mengatur kehidupan generasi yang lebih muda.
 Mitos Minotaur yang dikalahkan Theseus mengandung pesan indah.Agar mampu melawan dan mengendalikan naluri binatang, setiap orang mesti sanggup melalui labirin penderitaan. Tapi, agar behasil kita perlu benang Ariadne, tautan ke asal-usul jiwa kita yang bukan milik dunia fisik dan terhubung keilahian. Tanpa itu siapapun bisa hilang mengembara tanpa makna, hanya berputar-putar dalam labirin kesesatan.
 Karakter-karakter Minos,Achelous,Andini dan Brawijaya mewakili naluri kekuasaan itu umumny menjadi gerhana bagi akal budi para politikus. Mereka sadar bahwa kekuasaan bukan hadiah gratis, harus direbut, bila perlu harus melalui jalan kotor. Naluri kekuasaan juga terkait dengan kehendak untuk memiliki. Brawijaya merasa berhak menentuan hidup dan kebahagiaan Pusparani. Minos merasa berhak memiliki lembu jantan berbulu putih salju yang mesti ia janjikan sebagai suap kepada Poseidion, tetap ia kuasai. Andini dan kedua saudaranya merasa berhak menguasai Triloka. Achelous merasa berhak memiliki Deianeira. Ambisi untuk memiliki itu membuat mereka tak mau kehilangan, tak jeri ingkar janji dan bertabiat korup.
 Karakter manusia sapi diluar ambisi kekuasaan yang menguasai diri Acheolus dan Andini, hadi sebagai korban. Minotaur adalah korban kebejatan moral Minos dan Pasiphae, Acheolus yang terjelma air mata Niobe mewakili korban turunan dari kemarahan Dewi leto yang merenggut anak-anak Niobe; Andini korban kekuasaannya sendiri dan akhirnya takluk menjadi sekadar " tunggangan" penguasa. Sedangkan Lembu sura adalah korban kekuasaan Brawijaya dan Pusparani.
 Para manusia sapi itu juga simbol anomali, yang berbeda, yang tidak sempurna. Mereka dimanfaatkan, dikucilkan, bahkan dilenyapkan. Manusia tak mau punya citra buruk karena itu dibutuhkan pihak lain yang hadir sebagai manifestasi sifat kebinatangan mereka.(*)

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar